Saturday, February 18, 2017

Resensi Buku Dari Penjara Ke Penjara



Identitas

Judul               : Dari Penjara ke Penjara
Pengarang       : Tan Malaka
Tahun Terbit    : Cetakan 2, 2016
Penerbit           : Narasi
Jml. Halaman  : 560 Halaman

Review

            Buku ini merupakan salah satu buku yang dikarang oleh Tan Malaka. Mungkin nama Tan Malaka sendiri masih terdengar cukup asing di telinga kita. Perlu diketahui bahwasanya Tan Malaka, seperti halnya Soekarno,Mohammad Hatta, Maupun Sutan Sjahrir merupakan pahlawan kemerdekaan nasional Republik Indonesia yang telah diakui pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1963. Namun, entah mengapa nama tokoh yang satu ini seperti dikerdilkan dan tidak pernah diperkenalkan secara serius kepada masyarakat. Padahal, tidak dapat kita nafikkan bahwa Tan Malaka telah memberikan sumbangsih yang besar bagi pendidikan dan pengembangan pemikiran Rakyat Indonesia dalam usaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa itu.

            Buku Dari Penjara ke Penjara ini dapat kita sebut sebagai buku otobiografi dari seorang Tan Malaka. Buku ini menceritakan perjalanan panjang Tan Malaka dari mulai masa kecilnya, masa mudanya ketika mengenyam pendidikan di Belanda dan kisah-kisahnya dari satu penjara ke penjara lainnya akibat aksinya dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat dan keaktifannya dalam mengikuti mogok dan aksi-aksi perlawanan buruh di beberapa tempat bersama PKI. Akibat aksi-aksinya tersebut, ia pun dibuang ke berbagai tempat, Penjara Hindia-Belanda, Filipina, Shanghai, Hongkong adalah beberapa penjara yang dituliskan dalam buku ini. Baginya,  Barangsiapa yang menghendaki kemerdekaan untuk umum, maka ia harus ikhlas dan bersedia untuk menderita kehilangan kemerdekaan diri-nya sendiri.

            Buku yang ditulis pada tahun 1948 dan ditasbihkan oleh majalah tempo sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh dan berkontribusi terhadap gagasan kebangsaan ini terdiri dari 560 halaman. Buku ini merupakan gabungan dari buku originalnya yang terdiri dari 2 seri. Seperti halnya, buku-buku pra-pasca kemerdekaan pada umumnya, buku ini juga ditulis menggunakan diksi dan ejaan-ejaan pada masa itu. Namun, meskipun begitu kepiawaian Tan Malaka sebagai seorang pendidik terlihat melalui kemampuannya mengemas buku menjadi ini mudah dicerna dan dipahami tanpa menghilangkan kekayaan substansi dari buku ini. Buku klasik yang tetap mudah dicerna dan dipahami ini selayaknya dapat dijadikan referensi dan rekomendasi bacaan bagi generasi pemuda masa kini demi menambah wawasan baik dari segi wawasan kebangsaan, sejarah, maupun ilham dari perjuangan dan pemikiran salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang belum banyak tersorot, Tan Malaka, yang semangatnya memerdekakan bangsa kita tak pernah mengerdil, meski harus mengalami pahit dan getirnya hidup dari penjara ke penjara.

            

0 comments:

Post a Comment